B.VI.1
Analisis Semiotik pada Majalah Femina dan Paras
Arum Wijayanti, Dahlia (2010) Analisis
Semiotik pada Majalah Femina dan Paras. Undergraduate thesis, Diponegoro
University.
Abstract
Poligami sampai saat ini masih menjadi hal yang
kontroversial di masyarakat. Sebagian kaum perempuan melihat poligami sebagai
monster yang mengerikan. Poligami selalu menjadi topik menarik untuk
diperbincangkan ketika diangkat ke media. Femina dan Paras sebagai majalah
perempuan memiliki arti penting dalam kehidupan perempuan karena banyak
perempuan yang membeli majalah bukanlah semata-mata untuk dibaca melainkan
untuk dimiliki sehingga fungsi majalah melebihi bacaan biasa. Femina dan Paras
sebagai media mampu membentuk persepsi, pola pikir, dan sikap perempuan pembacanya
terkait isu poligami melalui realitas-realitas poligaminya yang disajikan dalam
bentuk teks. Penelitian ini berusaha menemukan gagasan dominan dalam teks
poligami yang dimuat majalah Femina dan Paras. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan analisis semiotik Roland Barthes yang
menganalisis tanda dalam teks dan bagaimana tanda-tanda itu berinteraksi dengan
pengalaman personal dan kultural penggunannya untuk mengupas teks poligami
dalam majalah Femina dan Paras. Dengan pendekakan semiotik, akan dapat
diketahui mitos atau gagasan dominan di balik representasi poligami majalah
Femina dan Paras dengan menggunakan tataran denotasi dan konotasi.. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Femina dan Paras memiliki gagasan dominan yang
berbeda walau keduanya sama-sama majalah perempuan. Femina yang terus terang
menyatakan diri sebagai majalah anti poligami memiliki gagasan dominan yang
berbeda dengan Paras yang tidak anti poligami. Femina melihat poligami sebagai
bentuk dominasi laki-laki terhadap perempuan. Perempuan tersubordinasi menjadi
the second sex yang tidak dianggap penting perasaan, kebahagiaan, dan
kehidupannya. Perempuan sering mengalami kekerasan dalam poligami. Perempuan
bahkan dianggap sebagai obyek atau barang yang bisa dikoleksi, penghasil
keturunan, sarana penyalur dan pemuas hasrat laki-laki. Sedangkan Paras
melihat, meski praktik poligami yang terjadi sekarang jauh dari semangat Islam
untuk melindungi harkat dan martabat perempuan, poligami masih memiliki sisi
positif. Selama poligami tersebut dilakukan sesuai dengan aturan dalam Islam
(Al-Qur’an), bukan berdasarkan nafsu melainkan berdasarkan keimanan dan
ketakwaan, dan keinginan untuk melindungi perempuan dan anak-anak yatim, serta
kedewasaan perempuan untuk secara sadar memilih bukan karena terpaksa atau
dipaksa menerima poligami, poligami tidak lagi menjadi potret kelam kehidupan
perempuan.
Item
Type:
|
Thesis (Undergraduate)
|
Subjects:
|
|
Divisions:
|
|
ID Code:
|
13993
|
Deposited
By:
|
Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip
Undip
|
Deposited
On:
|
10 Jun 2010 12:09
|
Last
Modified:
|
10 Jun 2010 12:09
|
No comments:
Post a Comment